LANDASAN DIKJAS
HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN PEMBELAJARAN
OLAHRAGA DAN PENJAS ORKES
O
L
E
H
ISRIADI
Nim : 0806104120057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENJASKESREK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2010
PEMBELAJARAN OLAHRAGA DAN PENJASORKES
Oleh : Drs.Bakhruddin
PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
Seiring dengan perubahan kurikulum tahun 1984 yaitu pendidikan olahraga menjadikan jasmani dan kesehatan tahun 1994 dan pendidikan jasmani dan kesehatan peubahan makna dan pelaksanaan aktivitas di lapangan. Perubahan tersebut yang bermakna sebagai berikut:
Pendidikan Jasmani adalah program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung bahwa arti gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang terpilih hanyalah alat untuk mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Pendidikan Olahraga adalah pedidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam peroses pemmbelanaran.
Perbedaan Antara Penjas Dan Pendidikan Olahraga
Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga
Pesertanya siswa
Sosialisasi atau mendidik via olahraga
Menekankan perkembangan kepribadian menyeluruh
Menekankan penguasaan ketrampilan dasar Pesertanya atlit
Sosialisasi atau mendidik kedalam olahraga
Mengutamakan penguasaan ketrampilan berolahraga
Menekankan penguasaan teknik dasar
Sering masyarakat salah memahami selama ini tentang pelajaran penjas yang dilakukan oleh siswa baik Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Dimana mereka selalu menyebutkan pelajaran olahraga, baik orang tua murid maupun masyarakat umumnya. Salah satu contoh “ Orang tua murid mengingatkan kepada anaknya disaat jam sekolah atau jam penjas, dan orang tua bertanya “Adakah kamu bawa pakaian olahraga ?”
Seiring dengan perubahan kurikulum sekolah di Indonesia, dan perkembangan teknologi yang sangat pesat maka pelajaran yang lebih dominan aktivitas Fisik nya adalah terjadi perubahan.
Adapun perubahan itu dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Istilah gerak Badan (1945 – 1950)
Berlangsung dari tahun 1945 – 1950
2. Pendidikan Jasmani (1950 – 1954)
sesuai UU No. 4. tahun 1950 dan menjadi UU No. 12 tahun 1954. sebagai landasannya adalah : “ Pendidikan Jasmani yang menuju kepada keselarasannya antara tumbuhnya badan dengan perkembangan jiwa, merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang sehat, Kuat lahir batin diberikan pada semua jenis sekolah “.
3. Istlah Olahraga (1962 – 1968)
Dalam rangka Asiade IV tahun 1962, pemerintah Indonesia merubah jawaban pendidikan Jasmani menjadi “ Departemen Olahraga “ dengan keputusan Presiden NO. 131/1962.
4. Istilah Olahraga Pendidikan (1968 – 1978)
Dirjen olahraga (Depdikbud), dan berubah menjadi Dirjen Olahraga dan Pemuda. Dirjen Keolahragaan tugasnya mengatur olahraga diluar sekolah sedangkan Direktorat olahraga pendidikan tugasnya mengelola olahraga adalah kegiatan manusia yang wajar sesuai dengan kodrat ilahi untuk mengembangkan dan membina potensi fisik, mental dan rohaniah manusia demi kebagian dan kesejahteraan pribadi dan masyarakat.
5. Istilah Pendidikan Olahraga dan Kesehatan(1978 -1994)
Pendidikan kegiatan yang dilakukan untuk kebutuhan sepanjang hidup terhadap olahraga yakin akan manfaatnya, sesuai Tap MPR RI /No.IV/MPR/1978 tentang GBHN. Pendidikan khusus (Olahraga) bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga anak secara optimal.
6. Istilah Penjaskes (1994 – 2004)
Dengan sasaran meningkatkan prestasi olahraga dan kesehatan anak didik disekolah dengan ketentuan jumlah jam belajar yang berkonsep untuk kesehatan dan aktivitas jasmani yang telah ditentukan.
7. Istilah Pendidikdn Jasmani (2004 – 2006)
adapun tujuannya untuk meningkatkan kebugaran anak didik di sekolah dengan ketentuan yang berbasis kompetensi.
8. Istilah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (2006 – 2008)
Dengan tujuan meningkatkan kebugaran jasmani anak didik di sekolah dengan ketentuan yang berbasis kompetensi untuk tingkat satuan pedidikan.
TATA PEMBELAJARAN
PENJAS
KOGNITIF
Konsep gerak
Arti Sehat
Memecahkan masalah
Kritis dan cerdas
PSIKOMOTOR
Gerak dan ketrampilan
Kemampuan fisik dan motorik
Perbaikan fungsi Motorik
PSIKOMOTOR
Gerak dan ketrampilan
Kemampuan fisik dan motorik
Perbaikan fungsi Motorik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kalau mau komentar,,,
jangan lupa id/imel nya..
TQ